Jumat, 28 November 2014

Farmasi – Fisika, Farmasi atau Fisika?

Farmasi – Fisika, Farmasi atau Fisika?

12/05/2011
 
 
 
 
 
 
1 Vote

Ketika pertama kali mendengar nama mata kuliah ini, banyak pertanyaan di dalam benak saya. Salah satunya “Ini kuliah Farmasi kok ada Fisika-nya sih?”. Jujur saja, Fisika adalah salah satu pelajaran yang sangat tidak saya minati. Jadi ketika mendengar saya akan mengambil mata kuliah ini, saya cukup khawatir akan ada banyak rumus-rumus rumit yang harus saya mengerti, atau minimal ketika sudah bingung, akan saya hafal. Hehe.
Mungkin beberapa dari kalian juga bertanya-tanya, ini kuliah tentang apa sih?
Sesuai dengan namanya, Farmasi – Fisika, kuliah ini mengajarkan kami tentang ilmu fisika yang diterapkan pada pembuatan sediaan farmasi. Dalam kuliah ini dipelajari sifat fisika dari berbagai zat yang digunakan untuk membuat sediaan obat, ketika sudah menjadi sediaan obat, dan juga meliputi evaluasi akhir dari sediaan obat tersebut. Singkatnya, kuliah ini mengajarkan kami membuat obat yang sesuai standar, aman, dan stabil hingga sampai ke tangan pasien.
Sebagai seorang farmasis, kami dituntut untuk bisa membuat sediaan farmasi yang “baik” dalam arti luas. Artinya, semua aspek harus diperhatikan untuk keselamatan pasien. Untuk itu, kami perlu mengetahui sifat-sifat zat aktif maupun bahan pembantu agar dapat dikombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan farmasi yang aman, berkhasiat, dan berkualitas. Masalah mungkin tidak terlalu banyak muncul ketika zat aktif tidak memiliki sifat yang menyulitkan, contohnya pada sediaan sirup dimana zat aktif mudah larut dalam air sebagai pelarut. Namun bagaimana jika senyawa tersebut tidak larut dalam air? Nah, disinilah ilmu farmasi fisika tersebut akan diterapkan. Dengan mengetahui sifat fisika dari zat aktif, kita bisa mencari bahan pembantu yang dapat kita tambahkan dalam sediaan untuk membantu mengatasi “masalah” zat aktif tersebut. Atau kita dapat memikirkan bentuk sediaan yang baik untuk zat tersebut agar dapat dikonsumsi oleh pasien dengan baik. Oleh karena itulah ada sediaan yang berbentuk tablet, sirup, salep, dan lain-lain. Semua itu bergantung pada sifat zat aktif dan fungsinya terhadap tubuh. Serba serbi proses pembuatan sediaannya menjadi bagian dari cerita menarik lain di kuliah Teknologi Sediaan Farmasi Likuida – Semisolida dan Solid.
Saya suka membadingkan proses membuat kue dengan membuat obat. Untuk menghasilkan kue dengan rasa yang enak, tentu kita perlu komposisi yang tepat bukan? Sama seperti obat, kami juga membandingkan berbagai kombinasi dari bahan pembantu yang dapat menghasilkan sediaan terbaik. Tidak hanya dari bahan, namun kombinasi teknik juga kami pelajari. Misalnya, untuk menghasilkan emulsi yang baik, berapa kecepatan putaran pengaduk yang diperlukan. Tentu kami tidak asal coba dan menebak kombinasi yang kami uji. Namun semuanya tentu berdasarkan teori yang kami peroleh di kelas.
Ketika sediaan obat sedang dibuat, masih ada lagi beberapa kriteria yang harus diuji apakah memenuhi standar atau tidak, misalnya uji viskositas atau kekentalan. Kekentalan sediaan likuid, perlu untuk ditetapkan, salah satu tujuannya berkaitan dengan kemudahan pasien dalam menuang obat ke sendok takar. Coba bayangkan jika sirup yang dituang terlalu cair, akan meningkatkan resiko tumpah bukan? Begitu juga sebaliknya jika sirup terlalu kental, maka akan sulit untuk dituang dan ditakar. Hal ini mungkin terlihat sepele, namun dari kenyamanan pasien dalam menggunakan obat inilah diharapkan pasien dapat menggunakan obatnya sesuai aturan dengan baik dan tidak menyulitkan.
Setelah sediaan jadi, tentu hal penting yang selanjutnya menjadi perhatian adalah kestabilan sediaan. Obat yang telah dibuat tentu harus tetap stabil selama proses distribusi obat, agar ketika diterima oleh pasien, obat masih dalam keadaan yang stabil, tidak ada pengurangan aktivitas atau terjadi kerusakan zat aktif. Melalui penerapan ilmu farmasi fisika, kami dapat menetapkan waktu kadaluarsa berdasarkan hasil uji sediaan pada berbagai kondisi. Jadi, teman-teman tidak perlu khawatir dengan obat yang diterima. Kami, para farmasis, sudah memastikan semaksimal mungkin agar obat yang kalian terima aman untuk dikonsumsi. Melalui semua itu, kami belajar melihat sediaan yang kami buat dari sifat fisik dan tidak melulu sifat kimianya saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar